Review Pemakaian Motor Viar Star NX Setahun Lebih. Murah, Tapi Banyak Kurangnya

Gambar motor Star NX
Viar Star NX

Assalamualaikum. Kali ini gua bakal mengulas VIAR Star NX setelah dipakai satu tahun lebih. mulai dari alasan gua beli, kekurangan, sampai kelebihannya.

Oke pertama, alasan gua beli motor ini di tahun 2021 waktu itu adalah karena murah. Iya, gua beli baru di sebuah marketplace ijo itu seharga 7,9 juta rupiah on the road, Masih cashback lagi 300 ribu, haha. Bayangkan masih ada motor keluaran baru di bawah 10 juta gimana gak ngiler coba. Tapi, itu harga diskon sih sebenarnya. Resminya Rp 10 jutaan untuk daerah Jabodetabek.


Tapi ya seadanya juga sih. Maksudnya, garansi mesin hanya setahun, gak ada garansi kelistrikan, lalu tidak dapet servis gratis. Yah, itung-itung selisih harga diskonnya buat fasilitas yang gak gua dapetin sih waktu itu.


Sebelum beli pun gua mampir lah ke grup facebook khusus motor Star NX ini. Cek ombak aja, seputar permasalahan dan kesediaan spare partnya. Ternyata cukup mudah ditemukan subtitusi gear-nya, yaitu mayoritas sama dengan Supra X lama atau Supra X 100.


Hingga akhirnya gua memutuskan untuk membeli motor ini. Prosesnya sangat cepat. Beli Jumat sore, Sabtu siang sudah sampai diantar pake kurir tokonya. Hal yang gua dapet yaitu unit motornya, tentu saja, sebuah helm putih dengan tulisan VIAR di belakang dan samping, buku manual, dan tool kit ala kadarnya.


Kekurangan

Gua bahas kurangnya dulu ya. Menurut gua yang pertama kali gua rasakan kekurangannya adalah di getaran mesinnya, bisa dibilang cukup terasa sih. Terutama di setang, footstep dan di bodi juga berasa. rasanya sih memang ketika di RPM tinggi saja, tapi kadang suka gak enak gitu kalo boncengin orang juga membuat kebas di daerah yang terkena dampak.


Tapi lama kelamaan, getaran di bagian setang kini sudah kian berkurang. Terutama setelah tidak menggunakan oli bawaan dealer-nya (Penzstar, jujur sih ini baru dengar merek olinya).


Lalu, untuk ketersediaan spare part originalnya. Mungkin sekitar di bulan kelima ya, ini kunci kontak gua selek. Gua bawa ke dealer di sekitar rumah gua dan ternyata spare part ori untuk Star NX ini harus inden. Gua chat CS tempat gua beli di toko ijonya pun malah di-ghosting. Yasudah cari alternatifnya aja deh. Akhirnya cocok pake kunci kontak Honda Revo lama. Selain kunci kontak, saklar lampu utama dan starternya pun mulai error. Tapi, untungnya bisa diakalin dan gak harus ganti baru. 


Lalu di bagian tutup klep ini masalah klasik ya. Mulai rembes oli sedikit-sedikit. Paling tinggal ganti silnya aja nanti sih ini atau dari kondisi selang hawanya yang kurang baik. Tapi untuk penyusutannya masih terbilang wajar ya tiap gua ganti oli, gak berkurang signifikan. Mungkin juga karena standar oli bawaannya di 20w-50 atau oli yang cukup kental.


Kekurangan selanjutnya, masalah di tanjakan. Wajar sih memang karena cc motor ini hanya 100, tapi sebetulnya potensinya masih bisa dimaksimalkan jika pabrikan pakai rasio gear yang lebih besar untuk mendukung akselerasi. Apalagi motor ini kan ditujukan untuk harian, di mana butuh akselerasi yang lebih mantap.


Bawaannya pakai kombinasi 14-36T sehingga di tanjakan yang curam agak ‘ngeden’ kalau tidak dapat momentumnya. Tapi setelah gua coba ganti ke kombinasi 15-40T punya Supra X lama sudah jauh lebih baik performanya di tanjakan.


Soal akinya juga ini masih pakai aki basah, jadi mesti dikontrol tiap beberapa bulan. Lalu soal ground clearence di pedal rem kaki. Tau sendiri kan di Indonesia tuh kalo buat polisi tidur gak ada aturannya terkadang. Nah, sekalinya ketemu yg tinggi, dan neken pedal rem belakang, pasti mentok. 


Terus soal posisi riding, buat gua yang tingginya 170 cm ini sudah cukup nyaman sih, untuk riding lama pun masih oke. Mungkin kurangnya adalah untuk jok belakangnya yang agak tinggi. Menurut gua sih agak menyulitkan untuk perempuan terutama yang tingginya 150-160cm. 


Terakhir, ini gua gak tau bisa dibilang kekurangan atau bukan sih soal knalpot. Meski suaranya ngebass banget di jalan tuh udah kaya knalpot racing, tapi pada kenyatannya tenaganya terbatas. Maksudnya kaya istilah “suara doang gede tapi gak ada tenaganya” haha. Kalau ada dana sih mungkin bakal gua ganti dengan suara yang lebih adem lagi ya.


Soal keiritan sih ini masih dibilang wajar ya untuk 100 cc dengan karburator. Jika pada review gua pertama kali itu di kisaran 45-50 km per liter, setelah gua ganti oli dengan yang lebih baik, ini stabil di 50-54 km per liter. Paling kekurangannya hanya di tangkinya yang kecil, cuma 3,7 liter. Paling nggak gua harap sih 4 literan lah ya, sama kaya Suzuki Smash gua yang dulu.


Mungkin itu aja sih ya kekurangan yang paling berasanya buat gua. Selama ini, pemakaiannya sudah di 12 ribu km karena memang WFH juga sih, paling sekali-kali pemakaian jauh itu ke Nagreg, Jawa Barat.


Kelebihan

Kalau bahas kelebihan paling gak jauh dari sisi ekonomisnya aja sih ya. Di zaman sekarang gak banyak motor baru di rentang harga 10 jutaan ke bawah. Pajak yang gua bayar kemarin itu cuma 106 ribu, ditambah biaya lainnya ya total 140 ribu. Gak jauh beda kaya motor gua yang lama keluaran 2006.

 

Lalu, di tengah gempuran injeksi motor ini masih pakai karburator yang secara perawatan lebih mudah dan murah. Sparepartnya melimpah substitusinya dengan merk sebelah.


Sudah pakai led di lampu utamanya, ada DRL dan sudah AHO (automatic headlamp on). Meskipun lampu sein dan lampu belakangnya masih bohlam.


Bagasi tambahan di sini juga jadi nilai plus buat gua. Tapi, buat naro hp sangat ngepas untuk ukuran 6,2 inch. Terlebih lagi, kalau lagi nyuci motor atau hujan, barang-barang yang ada di sini mesti dikeluarin, soalnya rembes.


Viar Star NX tampak depan

Dengan desainnya yang gado-gado tapi sporty, kalau di jalan tuh banyak yang nanya soal motor ini, berasa punya motor keren gitu kan? Haha. Mirip-mirip Supra GTR lah ya dari depan, belakangnya mungkin sekilas juga mirip Honda Blade. Banyak yg mengira juga ini 150 cc loh, padahal mesin Supra X 100.


Jadi, kesimpulan gua buat orang yang cari value for money dan motor harian, ini udah lebih dari cukup sih. Kekurangan-kekurangan yang gua sebutkan tadi masih bisa sedikit dimaafkan oleh harganya yang cukup terjangkau.


Namun, sayangnya Star NX ini sudah tidak diproduksi lagi. Dilihat di website resminya dan di toko official tempat gua beli dulu tidak dipajang lagi motornya. Padahal potensialnya besar untuk pasar ekonomi ke bawah loh. Yah, mungkin mereka lebih fokus di motor listriknya ya yang gua liat udah menjamur di mana-mana.


Sekian.


Ulasan versi video dapat ditonton di sini ya:





Komentar