Ilustrasi oleh Wildan |
Seminggu terakhir, nama Han So Hee
menjadi target operasi warganet Indonesia. Hanya karena memerankan wanita
pelakor, akronim perebut laki orang, dalam serial drama The World Of The
Married, akun Instagram aktris asal negeri gingseng itu diserbu cacian di kolom
komentar pada beberapa unggahannya. Ini membuktikan bahwa sebagian orang
Indonesia terjebak dalam fenomena yang disebut simulakra.
Simulakra adalah sebuah fenomena di mana
realitas yang disimulasikan oleh media dianggap lebih nyata dibandingkan realitas
sesungguhnya, atau biasa disebut 'hiperreal'. Realitas simulasi dikemas
sedemikian rupa oleh media dengan bingkai dan narasi tertentu sehingga menjadi
realitas semu yang dianggap lebih real. Teori ini dikemukakan oleh Jean
Baudrillard dalam bukunya pada tahun 1981.
Dari kasus yang disebutkan di atas,
sebagian penonton drakor The World of the Married 'terkecoh' dengan sosok Yeo
Da Kyung (nama peran Han So Hee) yang dibingkai secara sengaja menjadi seorang
pelakor. Dengan kata lain, Han So Hee menjalankan perannya dengan sangat bagus
sehingga penonton terbawa perasaan.
Saking bapernya, sebagian penonton yang
terkena simulakra bahkan mencari akun media sosial Han So Hee dan memakinya
secara online. Bahkan tak hanya Han So Hee, pemeran lain yang tidak sesuai
ekspektasi penonton juga jadi sasaran amuk online. Hal ini disebabkan
adanya bias realitas antara realitas sesungguhnya dan realitas buatan.
Hiperrealitas inilah yang membiaskan para penonton drakor tersebut menjadi tidak
bisa membedakan mana yang simulasi dan mana yang riil, atau bahasa singkatnya
'halu'.
Fenomena serupa juga sudah terjadi
sebelumnya bertahun-tahun lalu. Tepatnya saat booming sinetron berjudul Cinta
Fitri. Di sinetron tersebut ada pula peran pelakor yang dibintangi oleh Dinda
Kanya Dewi. Dalam pengakuannya kepada media, Dinda sempat mendapatkan
konfrontasi dari para penonton Cinta Fitri.
Intinya, hiperrealitas yang
diciptakan media berpengaruh kepada perilaku audiensnya. Sikap dewasa dan nalar
kritis diperlukan untuk membedakan realitas sesungguhnya dengan realitas
simulasi. Waspadalah, waspadalah.
Penulis:
Wildan Aulia Rahman. Seorang metalhead
yang mencoba mengerti budaya pop.