Ilustrasi oleh fancycrave1 |
Bagiku, pahitnya kopi memang punya
sensasi tersendiri. Bukan berarti tidak menyukai kopi manis, hanya saja untuk
ukuran subjektifku, seduhan kopi dengan sedikit gula terasa pas. Apalagi bila
ditemani hangatnya pisang goreng, sudah pasti hari-hari yang ku jalani akan
penuh inspirasi.
Secangkir kopi selalu memberi inspirasi. Setidaknya,
premis-premis baru hadir begitu saja di kepalaku. Tinggal bagaimana jari
terampilku mengolahnya. Dan juga sedikit kemauan untuk mencari informasi
tambahan. Pola tersebut terus berulang setiap kali aku membuat kopi. Andai Starbucks
ada sejak dulu, mungkin Aristoteles akan mampir ke sana sambil mencari
inspirasi.
Sensasi getir di lidah seakan memaksa
otak untuk mencerna setiap ide supaya dituangkan menjadi sesuatu. Keharumannya
tajam menyeruak ke dalam celah-celah bulu hidungku yang panjang. Sedikit demi
sedikit ku teguk kopi itu, panas. Namun, tidak akan ku biarkan kopi itu dingin
sebelum habis, karena dinginnya kopi mengurangi kesempurnaannya.
Selain sebagai pemicu inspirasi, kopi
sering diminum untuk membuat mata tetap terjaga. Derasnya angin malam kadang
menghalangi niat mulia kita dalam berkarya. Kantuk yang menyerang seringkali
mengalahkan deadline yang jatuh esok pagi. Untuk itulah...