City of Urbanization dok. pribadi |
Klakson merupakan media penyalur emosi bagi pemiliknya. Semakin
keras dan panjang bunyinya berbanding lurus lah dengan naik pitamnya. Jika sudah
begitu pilihannya sih dua, membalasnya atau hanya mengelus dada. Rata-rata,
kalau klaksonnya terbalaskan beberapa pengemudi lain pun bersorak sorai
meramaikan orkestra tersebut.
Bagi yang mengelus dada, sebisa mungkin dada yang dielus adalah
miliknya sendiri, jangan punya orang lain. Selain bisa terkena pidana, bogem
mentah pun siap melayang dari masyarakat yang terkadung emosi akan kemacetan
yang mengular.
Tetapi, klakson kadangkala dapat berguna sebagai alat komunikasi. Sering
ku jumpai seseorang yang menyapa kenalannya dengan membunyikan pendek
klaksonnya sambil menganggukkan kepala atau melambaikan tangan. Mungkin ini
cara sopan ketika lewat depan tetangga atau sebagai ganti “permisi” ketika di
jalan.
Pada momen tersebut, meski dari jauh, ku keluarkan gawai dan
memotretnya. Meskipun harus dipoles sana-sini, yah ini lah hasilnya. Begitulah
ceritanya.
Komentar
Posting Komentar