Stasiun Kereta dok. pribadi |
Stasiun kereta ini tempat berkumpulnya masyarakat suburbia di kala
akan dan pulang beraktivitas. Tempat di mana beragam transaksi hilir mudik
pindah dari kantong ke kantong. Baik tunai maupun digital tersedia di sini. Tap
sana, pindai sini menjadi rutinitas kala menginginkan sesuatu. Papan iklan
berjejer di sudut-sudut menghiasi dinding. Untung tidak tergiur, jika iya,
makin tipis lah dompet.
Ribuan orang transit berpindah jalur kanan dan kiri. Terkadang
mereka harus berlarian mengejar pintu yang akan tertutup. “Aw!” bunyinya jika
ada yang terjepit. Sudah masuknya berjuang, ketika di dalam pun tetap berusaha
mencari celah kosong yang masih bisa diisi di antara ketiak-ketiak yang
bergelantungan. Pegal tangan menahan beban orang yang bersandar di samping dan
belakang. Apalagi jika kereta berguncang, alamak hampir jatuh dibuatnya.
Begitu pun denganku yang membawa tripod besar dan sebuah kamera
kala itu. Beruntungnya, kereta sedang tidak kembung layaknya hari kerja.
Sehingga beban-bebanku dapat diletakkan di atas bagasi, tetapi tidak dengan
beban hidupku yang masih melekat hingga kini.
Komentar
Posting Komentar