DBF #2 – Rerimbun Sudut Kampus

Sepohon di belantara akademisi
Dok. Pribadi

Pada momen bahagia bagi mahasiswa di sana terdapat cerita. Salah satu momen bahagia tersebut ialah saat mahasiswa telah menyelesaikan ujian terberat, secara akademis, yaitu sidang skripsi. Tentu untuk melewati momen tersebut ada berbagai proses yang pasti berbeda antara mahasiswa yang mengalaminya. Ada yang lancar bagaikan seorang kyai membaca doa dan ada yang terbata-bata bahkan sampai pusing memikirkannya. Setelah itu? wisuda tentunya. Hari yang paling ditunggu-tunggu oleh orang tua. Bayangkan, bisa saban hari mereka menanyakannya.

Maka, pantas lah saat momen tersebut terlewati banyak teman yang memberi ucapan selamat, tentunya dengan membawa aneka hadiah. Hadiah tersebut pun sering dijadikan lahan bisnis bagi mahasiswa lain. Namun, ada mahasiswa yang hanya datang dengan membawa ucapan selamat, padahal melalui media sosial pun bisa diucapkannya. Salah satunya, aku yang kebetulan diajak oleh teman-temanku untuk turut hadir pada momen bahagia bagi yang menjalaninya.

Setelai usai, hadiah sudah diberikan –bukan olehku, selamat sudah terlontar, dan foto-foto yang menjadi daftar wajib terlaksana maka mereka membubarkan diri. Tetapi tidak dengan aku dan kedua temanku. Kami memutuskan untuk bercakap-cakap sambil menunggu azan, tanggung. Memang bagi sebagian umat muslim, azan seolah menjadi penanda kegiatan istirahat atau selesai, misalnya ketika kecil dulu main bola di sore hari, maka azan maghrib lah peluit akhirnya.

Percakapan kala itu, tidak jauh dari cerita kegiatan-kegiatan lalu, kami memang jarang bertemu di kampus karena kesibukkan masing-masing, atau sekadar mengingat-ingat memori lucu kala kkn dulu. Saat bercerita itu lah aku sempat melihat ke atas dan tertegun dibuatnya, kami memang lesehan di bawah pepohonan rindang di sudut kampus. Sebenarnya biasa saja, tetapi tetap ku buka kunci gawai dan menekan ikon kamera ke arah atas. Begitulah ceritanya.

Komentar