Sepohon di belantara akademisi Dok. Pribadi |
Pada momen bahagia bagi mahasiswa di sana terdapat cerita. Salah satu
momen bahagia tersebut ialah saat mahasiswa telah menyelesaikan ujian terberat,
secara akademis, yaitu sidang skripsi. Tentu untuk melewati momen tersebut ada berbagai
proses yang pasti berbeda antara mahasiswa yang mengalaminya. Ada yang lancar
bagaikan seorang kyai membaca doa dan ada yang terbata-bata bahkan sampai
pusing memikirkannya. Setelah itu? wisuda tentunya. Hari yang paling
ditunggu-tunggu oleh orang tua. Bayangkan, bisa saban hari mereka
menanyakannya.
Maka, pantas lah saat momen tersebut terlewati banyak teman yang
memberi ucapan selamat, tentunya dengan membawa aneka hadiah. Hadiah tersebut
pun sering dijadikan lahan bisnis bagi mahasiswa lain. Namun, ada mahasiswa
yang hanya datang dengan membawa ucapan selamat, padahal melalui media sosial
pun bisa diucapkannya. Salah satunya, aku yang kebetulan diajak oleh
teman-temanku untuk turut hadir pada momen bahagia bagi yang menjalaninya.
Setelai usai, hadiah sudah diberikan –bukan olehku, selamat sudah
terlontar, dan foto-foto yang menjadi daftar wajib terlaksana maka mereka
membubarkan diri. Tetapi tidak dengan aku dan kedua temanku. Kami memutuskan
untuk bercakap-cakap sambil menunggu azan, tanggung. Memang bagi sebagian umat
muslim, azan seolah menjadi penanda kegiatan istirahat atau selesai, misalnya
ketika kecil dulu main bola di sore hari, maka azan maghrib lah peluit
akhirnya.
Percakapan kala itu, tidak jauh dari cerita kegiatan-kegiatan lalu,
kami memang jarang bertemu di kampus karena kesibukkan masing-masing, atau
sekadar mengingat-ingat memori lucu kala kkn dulu. Saat bercerita itu lah aku
sempat melihat ke atas dan tertegun dibuatnya, kami memang lesehan di bawah
pepohonan rindang di sudut kampus. Sebenarnya biasa saja, tetapi tetap ku buka
kunci gawai dan menekan ikon kamera ke arah atas. Begitulah ceritanya.
Komentar
Posting Komentar