Berbulan-bulan tak nampak juga
kehadirannya. Senyum yang dulu sering ku pandang, tatapan sayu khas darinya,
kerlingan mata empatnya dan hal lainnya yang satu inchi pun tak akan ku
lupakan. Aku bagaikan danau yang kering, dahaga yang menjalar bagaikan lama tak
turun hujan. Haus akan semua kenangan-kenangan masa lalu. Tiada hari tanpa
memikirkan sosok dirinya. Ingin melupakan sejenak dirinya, akan tetapi akal ini
terus menghadirkan senyumnya. Lelah.
Dan di saat ku mulai melupakan
dirinya, ia hadir dengan senyumnya yang telah pudar di ingatanku. Kenangan lama
itu pun mulai hadir kembali mengisi ruang-ruang kosong di relung hati terdalam.
Tanganku tak bisa menahan getaran akan kegembiraan ini. Doa-doa yang selama ini
ku panjatkan pada-Mu terjawab sudah. Meski hanya 3 detik.
Komentar
Posting Komentar